Tuesday, April 14, 2009

MALAM PERTAMA


Sebuah renungan tentang suatu keniscayaan yang kelak akan kita hadapi
Apa kabar sahabatku…??Lama nian kita tak jumpa dan tak bertegur sapa.Saya yakin bukan karena kebencian diantara kita.Sayapun yakin bukan karena apa - apa…Tapi rutinitas kesibukan yang tlah menjebak kita.
Satu hal sebagai bahan renungan kita…Tuk merenungkan indahnya malam pertama.Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata.Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa.
Justru malam pertama perkawinan kita dengan SANG MAUUUT..Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan.Mandipun…harus dimandikan Seluruh badan kita terbuka….
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..Tak ada sedikitpun rasa malu…Seluruh badan digosok dan dibersihkan.Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan.Bahkan lubang - lubang itupun ditutupi kapas putih…Itulah sosok kita….Itulah jasad kita waktu itu
Setelah dimandikan…,Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih.Kain itu …jarang orang memakainya..Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan.Wewangian ditaburkan ke baju kita…Bagian kepala..,badan…, dan kaki diikatkan.Tataplah….tataplah…itulah wajah kita...Keranda pelaminan…langsung disiapkan.Pengantin bersanding sendirian…
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga.Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita.Diiringi langkah gontai seluruh keluarga.Serta rasa haru para handai taulan.Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus.Akad nikahnya bacaan talkin…Berwalikan liang lahat..Saksi - saksinya nisan-nisan..yang tlah tiba duluan.Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduandan akhirnya…..Tiba masa pengantin..Menunggu dan ditinggal sendirian…Tuk mempertanggung jawabkan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah.Di kamar bertilamkan tanah..Dan ketika 7 langkah tlah pergi….Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur…..Kita tak tahu…dan tak seorangpun yang tahu….Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan….Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima.Kita sungkan sekali meneteskan air mata…Seolah barang berharga yang sangat mahal…
Dan Dia Kekasih itu..Menetapkanmu ke syurga..Atau melemparkan dirimu ke neraka..Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga…Tapi….tapi ….sudah pantaskah sikap kita selama ini…Untuk disebut sebagai ahli syurga ?????????
Sahabat…mohon maaf…jika malam itu aku tak menemanimu.Bukan aku tak setia…Bukan aku berkhianat….Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan.Tapi percayalah…aku pasti kan mendo’akanmu…Karena …aku sungguh menyayangimu…Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga.Aku berdo’a…semoga kau jadi ahli syurga. Amien
Sahabat….., jika ini adalah bacaan terakhirmu.Jika ini adalah renungan peringatan dari Kekasihmu .Ambillah hikmahnya…..Tapi jika ini adalah salahku…maafkan aku….Terlebih jika aku harus mendahuluimu….Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku Yang pasti pernah menyakiti atau mengecewakanmu…..Jika tulisan ini ada manfaatnya….simpanlah sebagai renungan…Siapa tahu …suatu saat engkau ingat padaku Jikalau…aku tlah di alam lain….Satu pintaku padamu…Tolong do’akan aku….
Hidup di dunia ini hanyalah sementara. Siapkah kita dengan bekal yang akan kita bawa menuju alam akhirat seandainya esok hari kita ditakdirkan untuk tidak melihat sang mentari kembali.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh,(QS. An-Nisaa : 78)
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung hanya atas kasihnya, hanya atas kehendaknya kita masih bertemu matahari. Yang terbaik hanyalah SEGERALAH BERSUJUD, SELAGI KITA MASIH DIBERI WAKTU….
ini saya ambil dari tulisannya pak arif silahkan kita renungkan baik-baik.sebenarnya sih buat ingetin diri sendiri.tapi barangkali biar ga lupa dan ada orang yang jadi sadar dengan perantara tulisan ini kan baik
wassalam